Asep Noordin Ketua DPRD Pangandaran: Berharap Kedepan Pangandaran Sudah Harus Punya Roadmap Pengelolaan Sampah
Pangandaran – Buser Trans Online.id.
DPRD Pangandaran, Jawa Barat, menggelar rapat paripurna terkait Pembahasan LKPJ 2024, dan juga terkait kontribusi, yang dalam pelaksanaan tersebut,bertempat di ruang rapat paripurna DPRD Pangandaran, Selasa ( 22/ April/2025).
Adapun pada acara tersebut, Hadir Bupati Pangandaran, Hj. Citra Fitriyami, Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, Wakil Ketua Dede Sutiswa Nata Atmaja, serta para anggota DPRD lainnya.
Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin usai rapat tersebut menyampaikan pada awak media, bahwa dalam pelaksanaan rapat paripurna tadi itu ada dua hal yang di bahas yang ke 1: Terkait dengan LKPJ tahun 2024 yang di sampaikan oleh Pansus di rapat konsultasi ada beberapa hal yang menjadi perhatian walaupun pada prinsipnya laporan dari pansus tentu menjadi kebijakan DPRD yang kedepan LKPJ ini menjadi salah satu hasil evaluasi. Dan itu yang ke dua juga bisa di rumuskan nanti dalam melaksanakan tahun tahun kedepan yang akan datang.
Menurut Asep, ada beberapa laporan kinerja yang tentu menjadi perhatian terutama dalam optimalisasi pendapatan daerah, baik potensi anggaran daerah maupun sistem atau mekanisme pengelolaan pemungutan PAD nya.
” Itu memang yang harus se imbang, kalau potensinya besar, tentu pengelolaanya juga harus seperti apa dan sebagainya,” ujarnya.
Asep mengatakan, yang ke 2 ada terkait kontribusi agar menjadi perhatian adalah kontribusi sampah yang sekira kontribusinya besar, dan tentu nanti akan terkaitan dengan RPJMD yang tidak hanya kontribusi sampahnya, tetapi bagaimana pengelolaan sampahnya kedepan karena pemerintah pusat sudah tidak membolehkan lagi, sesungguhnya sistem pengelolaan sampah open dampi. Kalau kita lihat potensi kemampuan yang kita siap itu mungkin lima tahun kita harus berpikir lain, walaupun dalam rencana tata ruang dulu kita ada TPA di wilayah Cigugur, TPA di wilayah Padaherang, dan TPA di Pangandaran. Tetapi di dalam rujukan dulu RT, RW pun bukan pembuangan akhir tapi pengolahan sehingga memang roadmap persampahan di kita harus di persiapkan dari hulu sampai ke hilir, bagaimana kesiapan masyarakat, bagaimana peran masyarakat, bagaimana strategi pemerintahan daerah terkait dengan pengelolaan sampah. Sekarang ini kejadian yang sangat luarbiasa di beberapa daerah terkait sampah, bahkan Kita dengar eropa pun sekarang sudah mulai. Seperti di inggris kemarin sampahnya di perkotaanya sampai menumpuk.
” Nah tentu kita sebagai daerah pariwisata, tentu urusan sampah menjadi urusan yang wajib. Tata kelola sampah itu menjadi wajib, karena kalau berbicara destinasi obyek wisata para wisatawan, Sapta pesona apa harus menjadi salah satu prioritas,”Tandasnya.
Asep pun mengatakan, dirinya berharap pemerintah daerah ke depan maka kita masukan di RPJMD, karena kedepan sudah harus punya roadmap pengelolaan sampah. Kita belajar dari Banyumas dan Banyumas sangat luarbiasa pengelolaan sampah, bahkan sekarang menjadi percontohan nasional. Kami sudah ingatkan setahun yang lalu setelah melihat di Banyumas apa yang kita lakukan bahkan sekarang dari setiap pulau datang ke Banyumas. Maka bukan hanya studi banding tapi harus melihat lah bagaimana cara bisa menggerakan masyarakat, bagaimana sarana prasarana mempersiapkan terlebih dahulu, kalau begitu sajah di berikan ke masyarakat tanpa sarana prasarana, tanpa pendampingan dari pemerintah daerah baik itu adalah pasilitas dan oprasional nya saya yakin tidak akan. Dan Banyumas ternyata 3 tahun pemerintah daerah menyiapkan anggaran menyiapkan alat pencacah alat penyaringan dan sebagainya dan 3 tahun pemerintah daerah memberikan subsidi anggaran untuk pengelolaan di lingkungan. Dan setelah itu lingkungan bisa mandiri, ada pemilahan, ada pencacahan sehingga yang masuk TPA itu sudah betul betul yang memang tidak mempunyai polio tidak mempunyai nilai. Tetapi bisa di manfaatkan. Kita ini dekat dengan Cilacap yang mana Cilacap mempunyai pembangkit tenaga uap ada PLTU ada pabrik semen dan sebagainya, mereka butuh refil dari baik kayu ataupun pelastik. Bahkan mereka sudah memfrodak itu bisa di jual ke PLTU atau pun ke pabrik semen. Untuk starting pembakaran batu bara. Dan sisanya ini bisa kita prodak pafingblok kita bisa prodak genting dan lain lain, dan yang paling penting adalah keseriusan dari pemerintah daerah sendiri. Dan saya kira Pak Gubernur juga sangat antusias terkait dengan ekologi, terkait dengan lingkungan dan sebagainya. Ada beberapa hal tadi mayoritas dari hasil kerja 2024 cenderung optimal cenderung cukup puas, hanya beberapa tadi yang saya sampaikan terkait dengan PAD terkait dengan pengelolaan sampah, termasuk kontribusi sampahnya, lalu ada beberapa hal yang harus di pikirkan terkait dengan ketenaga kerjaan, BPJS dan sebagainya,termasuk bagaimana strategi pemerintah daerah nanti bersama sama bekerja sama dengan provinsi terkait dengan pajak kendaraan bermotor dan sebagainya itu ada potensi potensi yang memang kita bisa kembangkan dengan baik.
” Rencana untuk di laksanakan di Pangandaran di kita RPJMD ini baru rancangan awal, maka nanti setelah itu ada rancangan akhir. Dan menurut informasi kita ada musrembang tgl 28, tentu kami nanti akan menyampaikan Poko Poko pikiran DPRD apa yang harus di laksanakan,” pungkasnya. ( Aj ).